Cara Mengatasi Penyakit Bulai Pada Tanaman Cabai

Bagaimana cara mengatasi penyakit bulai pada tanaman cabai? Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi para petani cabai, baik cabai rawit maupun cabai keriting. Kenapa? Sebab dampak yang ditimbulkannya sangat fatal. Tanaman cabai yang terkena penyakit bulai, maka pertumbuhannya akan melambat. Produktivitasnya pun menurun drastis, hasil buahnya yang tidak bagus, kemudian tanaman akan mati.
Disebut penyakit bulai karena tanaman cabai yang terkena penyakit ini akan mengalami perubahan warna pada bagian daunnya menjadi kekuning-kuningan. Penyakit ini sendiri ditimbulkan oleh virus gemini dengan vektornya berupa kutu kebul (whitefly). Serangga tersebut melakukan serangan pada bagian permukaan daun bagian bawah dengan menghisap nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya jamur akan menyebar luas ke tanaman lain yang ditunjukkan oleh daun tanaman mengeriting.
cara-mengatasi-penyakit-bulai.jpg
Cara untuk menanggulangi penyakit bulai yang menyerang tanaman cabai rawit dan cabai merah keriting. Ramuan ini sudah pernah dicoba oleh banyak petani cabai di Indonesia dengan hasil yang beraneka ragam. 
Bahan-bahan :
  • 10 kg daun cengkih kering
  • 5 kg daun serai
  • 5 kg daun sirsak
  • 5 kg daun mimba
  • 5 kg buah maja (opsional)
  • 1 kg daun tembakau
  • 50 liter air
Langkah-langkah :
  1. Siapkan semua bahan di atas secara lengkap. Kemudian cuci sampai bersih di bawah air yang mengalir. Pastikan tidak ada kotoran yang dapat merusak khasiatnya.
  2. Masukkan semua bahan tersebut ke drum. Pasang selang ke dalam drum. Sedangkan ujung selang yang satunya lagi dimasukkan ke ember yang telah diisi air.
  3. Lakukan proses fermentasi minimal selama 3 hari. Proses fermentasi yang lebih lama umumnya akan menghasilkan ramuan yang mempunyai khasiat lebih bagus.
  4. Hasil dari fermentasi tersebut berupa eugenol yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit bulai. Untuk lebih menghemat bahan, Anda bisa menurunkan konsentrasinya hingga 10 persen.
  5. Caranya yakni mencampurkan 100 ml eugenol, 100 ml sabun cuci piring, dan 800 ml air. Jadi konsentrasi aplikasinya adalah 0,25 ml/liter.
  6. Ramuan ini bis disemprotkan ke tanaman cabai setiap 2-3 hari sekali tergantung tingkat serangannya.
  7. Hasil penyemprotan biasanya akan terlihat setelah dilakukan penyemprotan kelima berupa warna klorofil daun yang menghijau kembali.
  8. Hindari melakukan penyemprotan ramuan ini bersama-sama dengan penyemprotan pestisida supaya manfaat yang didapatkan bisa terlihat lebih jelas.

0 komentar:

Posting Komentar