Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap.

Berikut ini adalah Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap.


Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap



1. Layu Fusarium (Fusarium oxysporum)
Penyakit fusarium ditandai dengan tanaman menjadi cepat layu, dan daun-daun menguning dan melintir. Selain itu pada bagian umbi berubah menjadi warna putih dan busuk karena terdapat koloni jamur yang menyerang.
Cara pengendalian penyakit ini, yaitu cabut dan musnahkan tanaman yang terserang dengan cara dibakar . Selanjutnya lakukan rotasi tanam yang bukan tanaman inang. Perbaiki drainase dan lakukan sanitasi lahan.
Selain itu perlakuan benih dengan cara menaburkan fungisida dengan dosis 100 g/ 100kg benih. Pemberian fungisida pada benih dilakukan tiga hari sebelum tanam.
Gunakan pupuk organik plus agens hayati Trichoderma sp yang ditaburkan pada bedengan sebelum dilakukan penanaman.
2. Antraknosa (Coletotrichum gloeosporiodes)
Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap
Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cendawan coletotrichum yang menyukai area lembab. Spora dari antraknosa mudah menyebar melalui aliran atau percikan air.
Ciri  gejala dari penyakit ini, yaitu timbul bercak putih berukuran 1-2 mm pada daun. Kemudian akan terlihat koloni dan warna menjadi merah muda, selanjutnya coklat gelap dan akhirnya menjadi hitam gelap.
Pengendalianya, yaitu mengatur jarak tanam jangan terlalu rapat. Pemupukan berimbang, karena pemberian N dalam jumlah besar dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Ambil tanaman yang sakit kemudian musnahkan dengan cara dibakar.
Penggunaan mulsa plastik pada saat budidaya dimusim hujan, yang bertujuan menjaga kelembaban tanah supaya tetap stabil, dan mencegah timbulnya gulma.
Dan yang terahir gunakan fungisida Bion M, Czeb, Sorento, Score, Dakonil atau Karibu, Dithane M-45, dan Antracol 70 WP. Semprotkan 4-7 hari dengan dosis yang ditentukan.
3. Bercak ungu (Alternaria porrii)
Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap
Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap
Penyakit ini dicirikan dengan gejala bercak melengkung berwarna putih atau kelabu pada daun. Setelah membesar bercak menyerupai cincin, berwarna agak ungu, dan dikelilingi warna kuning menyebar keatas ataupun kebawah.
Pada saat cuaca lembab permukaan bercak tertutup menjadi hitam dan pada bagian ujung daun yang sakit mengering.
Pada bagian ujung daun yang sakit mengering dan patah. Infeksi yang terjadi pada umbi mengakibatkan umbi menjadi busuk.
Pembusukan pada umbi dimulai dari bagian leher dan warna umbi menjadi kuning atau merah kecoklatan. Daun yang terserang lebih banyak pada daun tua jika dibandingkan dengan daun muda.
Cara pengendalinya, yaitu tanam bawang merah pada waktu tidak banyak hujan dan apabila pada musim hujan perbaiki drainase. Lakukan pemupukan secara berimbang dan rotasi tanaman yang buakn sejenis.
Selain itu semprotkan fungisida kontak berbahan aktif mancozeb selama 3 hari berturut-turut serta gunakan fungisida sistemik berbahan aktif dimetomorf atau metalaksil setiap 7 hari sekali.
4. Virus mosaik bawang (Onion yellow Dwarf Virus)
Penyakit mosaik bawang disebabkan oleh onion yellow dwarf virus. Penularan penyakit ini dapat melalui umbi bawang yang telah dipanen namun dalam kondisi yang sakit. Virus ini dapat terus hidup pada bawang yang telah terinfeksi.
Partikel virus yang berada pada umbi ini mengakibatkan sulitnya untuk dikendalikan dan membawa masalah baru pada pertanaman bawang merah berikutnya.
Tanaman yang terserang oleh virus ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman kerdil, warna daun belang hijau pucat sampai bergaris kekuningan.
Selain itu, pada bagian daun juga  mengecil, dan berpilin, sehingga tanaman akan nampak menjadi kerdil meskipun tidak mengalami pemendekan.
Sedangkan ukuran umbi bawang merah yang terkena virus mosaik ini menyusut, sehingga mengakibatkan produksi menjadi rendah.
Pada tangkai bunga menguning terpuntir, dan pada malai bunga mengecil, sehingga menghasilkan sedikit bunga.
Cara pengendalian virus ini, yaitu memusnahkan semua tanaman yang terserang ataupun tumbuhan inang dengan cara membakarnya.
Lakukan penanaman bawang merah menggunakan umbi yang bebas virus dan ditanaman pada lahan yang tidak terkontaminasi virus tersebut.
5. Mati pucuk (Phytophthora porri)
Tanaman bawang merah juga dapat terserang penyakit mati pucuk. Dimana penyakit mati pucuk ini disebabkan oleh cendawan Phytophthora porri (Faister).
Penyakit ini merusak bagian ujung- ujung tanaman. Gejala tanaman yang terkena penyakit mati pucuk, yaitu pada bagian ujung daun menjadi busuk basah, kemudian mengering dan warnanya berubah menjadi kuning kecoklatan lalu putih.
Lakukan penanaman bawang merah pada saat tidak banyak hujan, dan gunakan benih yang sehat bebas dari hama dan penyakit.
Lakukan rotasi tanam yang bukan merupakan tanaman sejenis. Potong pucuk daun yang terserang kemudian musnahkan dengan cara dibakar. Kendalikan dengan Antracol atau Dithane M-45 0,2%.
6. Penyakit embun bulu (Peronospora destructor)
Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap
Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap
Penyakit ini disebabkan oleh peronaspora destructor. Dimana cendawan ini menyerang daun bawang merah pada saat kelembaban tinggi, diikuti curah hujan tinggi dan berkabut.
Penyakit embun bulu menempel pada permukaan daun membentuk spora yang lama- kelamaan akan menginfeksi dan masuk ke dalam daun dan batang. Gejala serangan penyakit ini daun menjadi hijau pucat dan kemudian menjadi kuning.
Sedangkan bagian umbi yang terinfeksi berwarna coklat pada lapisan luarnya dan menjadi lunak dan mengerut.
Cara pengendalianya, yaitu potong dan kumpulkan daun yang terserang lalu musnahkan dengan cara dibakar. Gunakan bibit sehat yang bebas dari hama dan penyakit. Lakukan rotasi tanam, dan jangan tanam bawang merah yang banyak hujan, dan kabut, serta embun.
Semprotkan fungisida berbahan aktif Tiram (Tifo 80 WP Ziplo 90 WP) ditambahkan Mancozeb (Dithane 80 WP, Manzed 80 WP, Detazeb 80 WP). Dosis pemakaian 3 sendok penuh/17 Liter air.

0 komentar:

Posting Komentar